loader image
Pencarian Lanjutan

50 000 USD - 2 000 000 USD

kami menemukan 0 hasil
Hasil pencarian Anda

Mepantigan

dikirim oleh Carlos di 27/10/2020
| 0

Mepantigan adalah seni bela diri yang menggabungkan pertarungan, drama, tari, dan musik gamelan. Berasal dari perpaduan seni bela diri tradisional Bali seperti Sitembak, Harian 7, Depok (biasa disebut Tengklung), dengan tae kwon do dan capoeira. Para pejuang mengenakan pakaian adat Bali yang terdiri dari selembar sarung dan hiasan kepala yang disebut udeng. Pertunjukan ini bisa diadakan di pantai atau area terbuka manapun yang tersedia. Di Ubud, mereka menggunakan persawahan berlumpur sebagai tempat pertunjukan seni bela diri ini juga dikenal sebagai gulat lumpur.

Perbedaan antara mepantigan dengan jenis seni bela diri lainnya adalah bahwa di mepantigan akan banyak terjadi kuncian dan lemparan sendi. Menurut Putu Witsen Widjaya, salah satu pendiri dan master senior Mepantigan, praktisi mepantigan dapat berkembang sebagai manusia yang menghindari kekerasan, mengedepankan empati dan selalu menjunjung tiga harmoni; manusia dan manusia, manusia dan alam, manusia dan dewa.

Laga ini terdiri dari 2 petarung dan 1 wasit yang diikuti oleh beberapa juri yang duduk dalam formasi bulat di pinggir sawah berlumpur. Satu pertandingan membutuhkan 2 babak, setiap babak berlangsung 3 menit. Meski tidak banyak orang yang mengetahui seni bela diri semacam ini, sebenarnya mepantigan sudah mengikuti kejuaraan dunia pada Agustus 2010 bersama dengan 6 negara lainnya: Denmark, Jepang, Korea, Inggris, Swedia, dan Belanda.

Atraksi mepantigan dapat anda saksikan setiap Kamis malam di Arma Museum Ubud atau anda dapat menghubungi Pondok Mepantigan Bali jika anda tertarik untuk mencoba kegiatan ini. Menyenangkan dan aman, untuk orang dewasa dan anak-anak.

Lokasi: Jl. Pasekan, Pondok Batu Alam No.1, Br. Tubuh Batubulan, Gianyar, Bali
Telepon: 0361-297863
Email: putuwitsen@gmail.com

Bandingkan Daftar

ada pertanyaan ? Silahkan hubungi Team kami melalui WhatsApp